Rabu, 18 Februari 2009

KESEMPURNAAN PENCIPTAAN ATOM



Walaupun yang dibahas adalah subjek ilmiah, tujuan buku "Kesem-purnaan Penciptaan Atom" ini berbeda dengan tujuan buku-buku ilmiah pada umumnya. Buku ini membahas atom khusus sebagai bahan pem-bangun benda-benda, baik hidup maupun mati, dengan pertanyaan "apa?", "bagaimana?", "dengan cara apa?", yang pada akhirnya mem-buka pintu jawaban untuk pertanyaan "mengapa?".

Setelah jawabannya ditemukan, pertanyaan ini adalah kunci menuju gerbang yang mengantarkan seseorang ke dunia baru yang sama sekali berbeda. Pada saat yang sama, pertanyaan ini merupakan garis tipis pemisah antara orang yang tahu dan mereka yang tidak tahu.

Di dunia tempat kita hidup, manusia terus-menerus mencari jawaban akan pertanyaan seperti, “apa?”, “bagaimana?” dan “dengan cara apa?”, dan hanya dapat membuat kemajuan kecil dalam menjawabnya. Tidak mungkin seseorang menemukan kebenaran kecuali dia bertanya kepada dirinya, “mengapa?” mengenai keteraturan dan keseimbangan luar biasa di mana dia merupakan bagian di dalamnya.

Dalam buku ini, kita akan membahas subjek 'atom', pembangun dasar setiap benda hidup dan benda mati. Setelah melihat apa yang terjadi dan bagaimana itu terjadi dalam hubungannya dengan atom, kita akan mencari jawaban untuk pertanyaan “mengapa?”. Jawaban pertanyaan ini akan membawa kita pada kebenaran yang kita cari. Kita akan menemukan jawaban itu dalam Al Quran, petunjuk ilahiah yang berisikan penjelasan untuk segala sesuatu.

Sejak paro pertama abad ke-19, beratus-ratus ilmuwan bekerja siang dan malam untuk mengungkap rahasia atom. Studi-studi ini, yang mendedah bentuk, gerakan, struktur dan sifat-sifat atom lainnya, telah menghancurkan prinsip fisika klasik bahwa materi adalah suatu entitas tanpa awal dan tanpa akhir, dan meletakkan pondasi untuk fisika modern. Penelitian-penelitian itu juga memunculkan pelbagai pertanyaan baru.

Banyak ahli fisika, yang mencari jawaban untuk semua pertanyaan itu, akhirnya sepakat bahwa terdapat suatu keteraturan sempurna, keseimbangan tepat dan desain terencana dalam atom, seperti semua hal lainnya di alam semesta ini.

Kebenaran ini diungkapkan dalam Al Quran yang diturunkan Allah empat belas abad yang lalu. Seperti yang telah dijelaskan dalam Kitab Suci bahwa seluruh jagat raya berjalan dengan keteraturan yang sempurna karena bumi, langit, dan semua yang berada di antaranya diciptakan Allah, yang memiliki kekuasaan dan ilmu yang tak terbatas.

Tentu saja tidak aneh bahwa semua yang diciptakan Allah memiliki kesempurnaan luar biasa dan berjalan dengan ketertiban tanpa cacat. Yang mengejutkan justru ketidakpekaan manusia yang tiada akhir terhadap begitu banyak keajaiban yang dia temui, lihat, dengar, dan tahu — termasuk tubuhnya sendiri — dan ketidakpeduliannya pada alasan “mengapa” detail yang luar biasa ini ditunjukkan kepadanya.

Walaupun yang dibahas adalah subjek ilmiah, tujuan buku “Kesempurnaan Penciptaan Atom” ini berbeda dengan tujuan buku-buku ilmiah pada umumnya. Buku ini membahas atom khusus sebagai bahan pembangun benda-benda, baik hidup maupun mati, dengan pertanyaan “apa?“, “bagaimana?”, “dengan cara apa?”, yang pada akhirnya membuka pintu jawaban untuk pertanyaan “mengapa?”. Setelah pintu ini terlewati, keunggulan ilmu pengetahuan Allah, dan ciptaan-Nya akan terungkap agar semua makhluk dapat melihatnya




Sejak paro pertama abad ke-19, beratus-ratus ilmuwan bekerja siang dan malam untuk mengungkap rahasia atom. Studi-studi ini, yang mendedah bentuk, gerakan, struktur dan sifat-sifat atom lainnya, telah menghancurkan prinsip fisika klasik bahwa materi adalah suatu entitas tanpa awal dan tanpa akhir, dan meletakkan pondasi untuk fisika modern. Penelitian-penelitian itu juga memunculkan pelbagai pertanyaan baru.

Banyak ahli fisika, yang mencari jawaban untuk semua pertanyaan itu, akhirnya sepakat bahwa terdapat suatu keteraturan sempurna, keseimbangan tepat dan desain terencana dalam atom, seperti semua hal lainnya di alam semesta ini.

Kebenaran ini diungkapkan dalam Al Quran yang diturunkan Allah empat belas abad yang lalu. Seperti yang telah dijelaskan dalam Kitab Suci bahwa seluruh jagat raya berjalan dengan keteraturan yang sempurna karena bumi, langit, dan semua yang berada di antaranya diciptakan Allah, yang memiliki kekuasaan dan ilmu yang tak terbatas.

Tentu saja tidak aneh bahwa semua yang diciptakan Allah memiliki kesempurnaan luar biasa dan berjalan dengan ketertiban tanpa cacat. Yang mengejutkan justru ketidakpekaan manusia yang tiada akhir terhadap begitu banyak keajaiban yang dia temui, lihat, dengar, dan tahu — termasuk tubuhnya sendiri — dan ketidakpeduliannya pada alasan “mengapa” detail yang luar biasa ini ditunjukkan kepadanya.

Walaupun yang dibahas adalah subjek ilmiah, tujuan buku “Kesempurnaan Penciptaan Atom” ini berbeda dengan tujuan buku-buku ilmiah pada umumnya. Buku ini membahas atom khusus sebagai bahan pembangun benda-benda, baik hidup maupun mati, dengan pertanyaan “apa?“, “bagaimana?”, “dengan cara apa?”, yang pada akhirnya membuka pintu jawaban untuk pertanyaan “mengapa?”. Setelah pintu ini terlewati, keunggulan ilmu pengetahuan Allah, dan ciptaan-Nya akan terungkap agar semua makhluk dapat melihatnya


Baca selengkapnya......

Senin, 16 Februari 2009

PANDUAN RINGKAS HTML


Alih bahasa "The Bare Bones Guide to HTML" menjadi "Panduan Ringkas HTML" adalah hasil karya liburan menjelang Natal tahun 1996. Meskipun pada umumnya orang Indonesia yang melek Internet juga melek bahasa Inggris, namun saya berharap agar alih bahasa ini dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia di samping memperbanyak populasi masyarakat Internet di Indonesia.

Panduan Ringkas ini sangatlah bermanfaat terutama dalam menetapkan pemakaian tag tertentu dalam lembar halaman Web yang anda ciptakan. Saya sendiri telah membuktikannya dan anda dapat pula melihatnya dengan berkunjung ke lembar halaman Web saya di Kedai kopi KAIZEN, http://www.angelfire.com/ky/KAIZEN/ , yang dalam penyusunannya telah banyak diilhami oleh berbagai petunjuk dalam "The Bare Bones Guide to HTML".
Selamat mempelajari.


Banyak orang yang telah menyusun panduan HTML yang baik dan dipublikasikan di Web -- jadi, siapa yang membutuhkan panduan lain?

Dokumen ini dirancang untuk melayani kelompok penmbaca tertentu. Dokumen ini dirancang sebagai "kertas contekan" yang baik, yang dapat anda gunakan untuk melihat bentuk dan tag yang benar selagi anda menyusun lembar halaman pada Web. Panduan HTML yang lain menyediakan uraian yang lebih rinci tentang bagaimana menggunakan tag tertentu atau bagaimana cara kerja HTML pada umumnya. Bila anda adalah pemula dalam bidang HTML, sebaiknya anda membaca panduan tersebut lebih dahulu agar tidak menjadi rancu.

Ada pula beberapa panduan gaya penulisan (style) yang mengarahkan anda menulis lebar halaman agar terlihat indah dan bekerja untuk berbagai jenis browser. Saya menyarankan agar anda membacanya bila anda serius akan merencanakan lembar halaman pada Web; terlalu banyak orang yang mengabaikan pemikiran bahwa lembar halaman ciptaan mereka akan dibaca oleh orang lain dan untuk itu selalu ada cara dalam menampilkannya secara lebih baik atau lebih buruk.

WWW Help Page yang saya susun memiliki acuan ke berbagai tempat yang menyediakan informasi tentang HTML dan rancangan lembar halaman Web. Tempat-tempat acuan ini merupakan tempat yang baik bagi pemula terutama bila anda memiliki pertanyaan tertentu yang lebih luas daripada sekedar informasi yang terdapat pada "panduan Ringkas" di sini.

Panduan ini dirancang bagi mereka yang sudah cukup mamahami HTML dan tak membutuhkan instruksi langkah demi langkah, namun mereka tidak atau belum mampu mengingat format yang tepat dari semua tag HTML. Bila anda membutuhkan "Rujukan Cepat", di mana anda dapat segera menemukan yang anda cari tanpa harus mengikuti uraian selengkapnya berbagai keterangan tambahan, maka panduan ini memang ditujukan bagi anda.

Aspek lain yang unik dari panduan ini adalah cakupannya. Panduan Ringkas HTML dimaksudkan untuk mencakup semua tag yang umum digunakan di lembar halaman web pada masa kini. Khususnya, panduan ini mencakup:

* Tag dari HTML 3.2
* Tag Perluasan Netscape (Netscape extensions)

Pengembangan dari HTML memang merupakan proses yang rancu yaitu mencoba membakukan standard secara formal terhadap apa yang terjadi di pasaran di mana perubahan bisa terjadi setiap saat. World Wide Web Consortium (W3C) adalah lembaga standard resmi bagi HTML. Pada bulan Mei 1996, W3C menerbitkan naskah draf HTML 3.2 , merupakan upaya untuk mendokumentasikan dan membakukan praktek yang diterima secara umum pada saat itu.

Pada Pernyataan keberpihakan HTML, W3C menganjurkan agar para penyedia informasi menerapkan spesifikasi HTML 3.2 . Oleh karena itu, Panduan Ringkas HTML versi 3.0 mencakup semua tag HTML 3.2 , yang pada awalnya mungkin diperkenalkan sebagai bagian dari HTML 2.0 atau usulan HTML 3.0 , maupun tag perluasan Netscape bagi HTML. Jadi untuk versi ini, diharapkan semua browser terkemuka dapat mendukung semua tag tersebut.

Saya juga telah memuat semua tag Netscape yang diperkenalkan oleh Netscape Navigator sampai versi 3.0b5, dengan pengecualian pada beberapa tag interaksi server seperti animasi dorongan server. Beberapa dari tag perluasan tersebut tak dapat dijamin menampilkan sebagaimana mestinya bila orang lain melihat lembar halaman anda dengan browser lain, jadi anda sebaiknya mempertimbangkan pemirsa anda sebelum anda memutuskan untuk menggunakan tag tertentu.

Baca selengkapnya......

Senin, 09 Februari 2009

Ledakan Besar "Big Bang" Menggema ke seluruh penjuru peta galaksi

Melalui dua proyek besar pemetaan galaksi yang dilakukan hingga kini, para ilmuwan telah membuat penemuan yang memberikan dukungan sangat penting bagi teori "Big Bang". Hasil penelitian tersebut disampaikan pada pertemuan musim dingin American Astronomical Society.

Luasnya penyebaran galaksi-galaksi dinilai oleh para astrofisikawan sebagai salah satu warisan terpenting dari tahap-tahap awal alam semesta yang masih ada hingga saat ini. Oleh karenanya, adalah mungkin untuk mengacu pada informasi tentang penyebaran dan letak galaksi-galaksi sebagai "sebuah jendela yang membuka pengetahuan tentang sejarah alam semesta."

Dalam penelitian mereka yang berlangsung beberapa tahun, dua kelompok peneliti yang berbeda, yang terdiri dari ilmuwan Inggris, Australia dan Amerika, berhasil membuat peta tiga dimensi dari sekitar 266.000 galaksi. Para ilmuwan tersebut membandingkan data tentang penyebaran galaksi yang mereka kumpulkan dengan data dari Cosmic Background Radiation [Radiasi Latar Alam Semesta] yang dipancarkan ke segenap penjuru alam semesta, dan membuat penemuan penting berkenaan dengan asal usul galaksi-galaksi. Para peneliti yang mengkaji data tersebut menyimpulkan bahwa galaksi-galaksi terbentuk pada materi yang terbentuk 350.000 tahun setelah peristiwa Big Bang, di mana materi ini saling bertemu dan mengumpul, dan kemudian mendapatkan bentuknya akibat pengaruh gaya gravitasi.
Penemuan tersebut membenarkan teori Big Bang, yang menyatakan bahwa jagat raya berawal dari ledakan satu titik tunggal bervolume nol dan berkerapatan tak terhingga yang terjadi sekitar 14 miliar tahun lalu. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui sejumlah pengkajian yang terdiri dari puluhan tahun pengamatan astronomi, dan berdiri tegar tak terkalahkan di atas pijakan yang teramat kokoh. Big Bang diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini, dan menjadi bukti ilmiah yang membenarkan kenyataan bahwa Allah telah menciptakan alam semesta dari ketiadaan.



Dalam penelitiannya selama sepuluh tahun, Observatorium Anglo-Australia di negara bagian New South Wales, Australia, menentukan letak 221.000 galaksi di jagat raya dengan menggunakan teknik pemetaan tiga dimensi. Pemetaan ini, yang dilakukan dengan bantuan teleskop bergaris tengah 3,9 meter pada menara observatorium itu, hampir sepuluh kali lebih besar dari penelitian serupa sebelumnya.(1) Di bawah pimpinan Dr. Matthew Colless, kepala observatorium tersebut, kelompok ilmuwan ini pertama-tama menentukan letak dan jarak antar-galaksi. Lalu mereka membuat model penyebaran galaksi-galaksi dan mempelajari variasi-variasi teramat kecil dalam model ini secara amat rinci. Para ilmuwan tersebut mengajukan hasil penelitian mereka untuk diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society [Warta Bulanan Masyarakat Astronomi Kerajaan].

Bukti Penting Yang Semakin Mengukuhkan Big Bang

Data yang diperoleh dari hasil kerja panjang dan teliti membenarkan sejumlah perkiraan yang dibuat puluhan tahun silam di bidang astronomi tentang asal usul galaksi. Di tahun 1960-an, para perumus teori memperkirakan bahwa galaksi-galaksi mungkin mulai terbentuk di wilayah-wilayah di mana materi berkumpul dengan kerapatan yang sedikit lebih besar segera setelah peristiwa Big Bang. Jika perkiraan ini benar, maka cikal bakal galaksi-galaksi itu seharusnya dapat teramati dalam bentuk fluktuasi sangat kecil pada tingkat panas di sisa-sisa radiasi dari Big Bang dan dikenal sebagai Radiasi Latar Alam Semesta.

Radiasi Latar Alam Semesta adalah radiasi panas yang baru mulai dipancarkan 350.000 tahun setelah peristiwa Big Bang. Radiasi ini, yang dipancarkan ke segenap penjuru di alam semesta, menampilkan potret sekilas dari jagat raya berusia 350.000 tahun, dan dapat dipandang sebagai fosil [sisa-sisa peninggalannya] di masa kini. Radiasi ini, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1965, diakui sebagai bukti mutlak bagi Big Bang yang disertai berbagai pengkajian dan pengamatan, dan diteliti secara sangat mendalam. Data yang diperoleh dari satelit COBE (Cosmic Background Explorer [Penjelajah Latar Alam Semesta]) pada tahun 1992 membenarkan perkiraan yang dibuat di tahun 1960-an dan mengungkap bahwa terdapat gelombang-gelombang kecil pada Radiasi Latar Alam Semesta.(3) Meskipun ketika itu sebagian keterkaitan antara gelombang kecil tersebut dengan pembentukan galaksi telah ditentukan, hubungan ini saat itu belum dapat diperlihatkan secara pasti hingga baru-baru ini.

Namun, kaitan penting itu telah berhasil dirangkai dalam sejumlah pengkajian terakhir. Kelompok Colless dan kelompok Eisenstein telah menemukan kesesuaian antara gelombang-gelombang kecil yang terlihat pada Radiasi Latar Alam Semesta dan yang teramati pada jarak antar-galaksi. Dengan demikian telah dibuktikan secara pasti bahwa cikal bakal galaksi terbentuk di tempat-tempat di mana materi yang muncul 350.000 tahun menyusul peristiwa Big Bang saling berkumpul dengan kerapatan yang sedikit lebih besar


Baca selengkapnya......