Sabtu, 13 Juni 2009

Tutorial Mail Merge Label

Apa itu mailmerge?
Begini, kamu disuruh mengirim ucapan tahun baru ke 1000 orang. Kemudian, supaya mudah dan cepat, kita cetak alamat setiap orang di atas label undangan. Nggak mungkin dong kita ketik satu2 di format label yang kemarin kita buat?

Untuk itu, kita gunakan 2 file, yang satu berupa template label, yang kedua adalah pangkalan data/database alamat berupa file Excel, MS Access, MS Outlook address book dll. Itu yang disebut mailmerge.

Biar nggak bingung, mending kita praktekkan langsung aja ya!
Oh ya, di sini saya menggunakan software MS Word 2003 dan MS Excell.

Mari kita mulai langkah demi langkah:


1. Kita buka template yang kemarin kita buat untuk Label no. 103.



2. Ini labelnya kan:



3. Di Menu bar, klik Tools>Letter and Malings>Mail Merge



4. Setelah itu akan muncul panel di sebelah kanan. Karena kita mau bikin mailmerge untuk surat, ya kita pilih "Letters". Kemudian lihat di bagian bawah panel, klik "Starting New Document"



5. Karena kita ingin menggunakan format label yg sudah kita buka tadi, pilih "Use current Document".



6. Kemudian kita pilih, "Use existing List", ini artinya kita ingin menggunakan file berisi alamat yg kita punya. Setelah itu klik "Browse" untuk mencari lokasi dimana file Excel yang mau kita pakai berada dalam komputer kita.



7. Sebagai contoh, saya menggunakan file excel yg berisi data member mailing list pustakawan CGIAR berikut.



8. Setelah itu, kita pilih pada sheet mana data alamat tersebut berada.



9. Lalu kita akan disajikan bentuk data yang ada di dalam file excel tadi. Di sini kita bisa memilih data mana saja yang mau kita tampilkan di label. Tapi kalau bingung, tampilkan saja semuanya dulu. Caranya, klik "Select All".



10. Kita boleh memilih recipient, maksudnya si penerima surat. Silahkan edit recipient kalau diperlukan, kalau tidak lanjut saja. Klik "Next: Write Your Letter".

11. Nah, disini kamu klik cursor kamu di kolom pertama label. Kemudian klik "More Items" di panel sebelah kanan.

12. Akan muncul dialog box seperti gambar di bawah. Kita pilih ruas(field) mana yang akan kita tampilkan di label. Kita akan mengirim surat, tentu saja yang kita akan tampilkan adalah data Nama pada ruas "Name", Nama Lembaga yang dalam contoh ini ada di ruas "Center", Kemudian saya ingin tampilkan email pada field "Email". Seharusnya ada field alamat, tapi karena sekedar contoh, nggak usah dimasalahkan ya :D


13. Ketika kamu klik "Insert", maka ruas2 itu muncul di label. Lihat gambar dibawah.


14. Yah sekarang tinggal sesuaikan susunannya. Tinggal klik enter biar susunannya turun ke bawah. Trus select dan bold fontnya sesuai kebutuhan.


15. Oh iya, saya lupa mengaktifkan toolbar mailmerge. Coba ikutin gambar di bawah ini aja ya.



16. Kalau recipient atau penerima suratnya buanyak banget, misalnya 100 orang ya, pasti kita ingin agar kita bisa mencetak secara berkesinambungan. Label 1 berisi nama A label kedua si B dst. Karena itu kita harus tambahin Macro dari Mailmerge Toolbar. Klik toolbar mailmerge yg judulnya "Insert Word Field", kemudian klik "Next Record".



17. Macro word field "Next Record" itu dikopi dan paste di setiap label ya. Biar masing2 label menampilkan record yang berurutan.



18. Hasilnya akan seperti di bawah ini. Klik "Preview Your Label" di bagian bawah panel sebelah kanan. Kalo hasilnya menampilkan satu lembar label satu record, berarti masih ada kesalahan di langkah sebelumnya. Coba dicek lagi. Kalo bingung, coba lagi saja dari awal.



19. Maka MS Word akan menampilkan semua data nama dan alamat di label anda.



20. Pada tahap ini proses mailmerge bisa dikatakan selesai. Kamu sudah bisa mencetak label2 tersebut pada printer. Tapi bila kamu ingin melihat dulu hasil mailmergenya dalam sebuah dokumen label yang panjang sesuai jumlah data yang kamu punya, kamu bisa lihat ke toolbar mailmerge kemudian klik tombol "Merge to New Document". Silahkan dicoba deh, pasti dia akan membuat sebuah dokumen panjang sebanyak orang yang ingin kamu kirimi surat. Jangan lupa cek kesinambungan urutan nama pada label di masing2 halaman. Kadangkala ada kesalahan urutan kerja sehingga urutannya agak kacau.



21. Saya tidak tampilkan preview seperti apa dokumen yang dihasilkan. Kalian mesti mencobanya sendiri. Bila anda ingin mencetak nama2 tertentu saja dalam pangkalan data anda, anda bisa memilih secara manual nama tersebut. Dengan mengedit recipent list. Ini ada di langkah sebelumnya. Coba kamu cari lagi ke atas deh.



Selesai deh tutorialnya. Sebelum memulai, jangan lupa siapkan dulu format labelnya dan file MS Excel atau MS Accessnya. Nanti kalau sudah jago, kamu bisa coba mailmerge dari file pangkalan data yang lain, seperti dari file txt, MS Outlook, dll.

Terimakasih kepada http://larassejati.multiply.com/journal/item/426?&item_id=426&view:replies=threadedDiposkan%20oleh%20cuex%20is%20the%20best atas postingnya.

Baca selengkapnya......

Tutorial Mail Merge Wizard


1. Menu Tools – Letter and Mailings – Mail Merge Wizard
2. Pilih tipe dokumen yang akan dibuat, misal Letters, lalu klik Next
3. Pilih surat yang akan digunakan misal pilih Use the current document, lalu
klik Next
4. Pilih data penerima surat, jika belum ada pilih Type a new list dan klik
Create
5. Atur nama Field yang diperlukan dengan klik Customize.
6. Untuk menghapus Field - klik Delete, mengganti nama Field – klik Rename,
menambah Field – klik Add, Lalu klik Ok
7. Isi data-data penerima surat, untuk menambah klik New Entry. Lalu klik Close
8. Simpan database penerima surat dengan nama yang sesuai. Lalu klik Save
9. Pilih nama-nama yang akan menerima surat dengan memberikan tanda cek. Lalu klik Ok dan Pilih Next
10.Tulis surat, dan masukkan Field Mail Merge ke dalam surat, lalu klik Next
11.Untuk melihat hasilnya cetaklah dokumen ke dokumen baru, Lalu klik Next,untuk menyelesaikan pekerjaan anda
12.Setelah memahami panduan di atas, kerjakan soal di halaman berikut

Petunjuk mengerjakan:


1. Dokumen mengandung Header serta MailMerge, perhatikan bagian yang dijadikan field!
2. MailMerge harus berisi minimal 5 (dua) buah data.
3. Tabel mengandung Formula untuk perhitungan pada kolom Harga Promosi
4. Anda boleh memilih gambar lain untuk kop surat & aturlah Margin dengan ukuran 2 cm untuk Top dan Bottom, 3 cm untuk Right dan Left dengan tipe kertas Letter
5. Buatlah layout dengan tipe Font Arial ukuran 10 point, spasi 1,5 kecuali untuk bagian-bagian tertentu sesuai dokumen di atas.


Baca selengkapnya......

Rabu, 27 Mei 2009

SISTEM KOLOID

Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (suspensi = campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun suspensi. Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.

A. Komponen dan Pengelompokan Sistem Koloid

Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.



1. Sistem Koloid
Untuk pemahamn yang lebih baik tentaang sistem koloid marilah kita membandingkan tiga jenis campuran berikut, yaitu campuran gula dengan air, campuran tepung terigu dengan air, dan campuran susu dengan air.
Apabila kita campurkan gula dengan air ternyata gula larut dan kita memperoleh larutan gula. Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fase atau homogen. Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1 nm (1 nm = 10-9 m). Larutan bersifat stabil atau tidak memisah dan tidak dapat disaring.
Di lain pihak jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air, ternyata tepung terigu tidak larut. Walaupun campuran ini diaduk , lambat laun tepung terigu akan memisah atau mengalami sedimentasi. Campuran seperti ini kita sebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen, tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya jika kita campurkan susu misalnya susu instan dengan air, ternyata susu “larut” tetapi larutan itu tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat disaring atau hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel susu yang terbesar di dalam air. Campuran seperti inilah yang disebut koloid. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1nm – 100nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua fase. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium dispersi. Fase terdispersi bersifat diskontinu atau terputus-putus sedangkan medium dispersi bersifat kontinu. Pada campuran susu dengan air yang disebutkan diatas fase terdispersi adalah susu, sedangkan medium dispersi adalah air. Perbandingan sifat antara larutan, koloid, dan suspensi disimpulkan dalam tabel berikut :
Larutan(Dispersi Molekuler) Koloid(Dispersi Koloid) Suspensi(Dispersi Kasar)
Contoh: Larutan gula dengan air Contoh: Campuran susu dengan air Contoh: Campuran tepung terigu dengan air

1. Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra1. Semua partikel berdimensi (panjang, lebar atau tebal) kurang dari 1 nm2. Satu fase3. Stabil4. Tidak dapat disaring 1. Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultrra2. Partikel berdimensi antara 1nm – 100 nm1. Dua fase2. Pada umumnya stabil3. Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra 1. Heterogen1. Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm2. Dua fase3. Tidak stabil4. Dapat disaring
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapt menemukan campuran yang tergolong larutan koloid, atau suspensi.
Contoh larutan: larutan gula, larutan garam, spritus, alkohol 70 %, larutan cuka, air laut, udara yang bersih dan bensin.
Contoh kolod: sabun, susu, santan, jelly, selai, mentega, dan mayonase.
Contoh suspensi: air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran air dengan kopi, dan campuran minyak dengan air.
Adakalanya suatu campuran mengandung zat terlarut dan zat koloid atau zat terlarut dan suspensi sekaligus. Air sungai sebagai contoh mengandung pasir dan berbagai partikel kasar yang lain. Jika air sungai disaring biasanya masih mengandung partikel koloid disamping zat terlarut. Demikian juga halnya dengan udara, udara yang bersih merupakan larutan dari berbagai jenis gas. Akan tetapi, pada umumnya udara mengandung partikel koloid berupa debu, asap atau kabut.

2. Jenis – Jenis Koloid
Pada awal bab telah disebutkan bahwa sistem koloid terdiri dari atas dua fase, yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi (medium dispersi). Penggolongan suatu sistem koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya.
Koloid yang mengandung fase terdispersi padat disebut sol. Jadi ada tiga jenis sol yaitu sol padat atau padat dalam padat, sol cair atau padat dalam cair, dan sol gas atau padat dalam gas. Istilah sol biasa digunakan untuk menyatakan sol cair, sedangkan sol gas lebih dikenal sebagai aerosol atau aerosol padat. Koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut emulsi. Emulsi juga ada tiga jenis, yaitu emulsi padat atau cair dalam padat, emulsi cair atau cair dalam cair, dan emulsi gas atau cair dalam gas. Istilah emulsi biasa digunakan untuk menyatakan emulsi cair, sedangkan emulsi gas juga dikenal dengan nama aerosol atau aerosol cair. Koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut buih. Hanya ada dua jenis buih yaitu buih padat dan buih cair. Campuran antara gas dengan gas selalu bersifat homogen jadi merupakan larutan, bukan koloid. Istilah buih biasa digunakan untuk menyatakan buih cair. ada beberapa hal yang perlu dicermati :

1. Sol: sistem koloid yang fase terdispersinya berupa zat padat dan medium pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium pendispersinya berupa zat padat disebu sol padat.
2. Busa: sistem koloid yang fase terdispersinya berupa gas dan medium pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium pendispersinya berupa zat padat disebut busa padt
3. Aerosol: sistem koloid yang medium pendispersinya bewujud gas, sedangkan fase terdispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium pendispersinya berupa zat padat dikenal dengan aerosol padat.
4. Emulsi: sistem koloid yang fase terdispersinya berupa zat cair dan medium pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium pendispersinya berupa zat padat dikenal dengan emulsi padat. Beberapa emulsi (fase terdispersi cair dan medium pendispersi cair) membentuk campuran yang kurang stabil.
5. Gel: koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair).

3.Koloid Dalam Industri
Dari contoh-contoh koloid yang telah disebutkan diatas, kita dapat melihat kecenderungan industri membuat produk yang berupa koloid.Misaknya industri kosmetik, industri makanan, industri farmasi dll. Karena koloid merupakan satu-satunya cara untuk menyajikan suatu campuran dari zat-zat yang tidak saling melarutkan secara homogen dan stabil atau pada tingkat makroskopis.


B. SIFAT – SIFAT KOLOID
Koloid mempunyai sifat – sifat yang khas. Penampilan sistem koloid pada umumnya keruh, tetapi selalu begitu. Beberapa larutan koloid tampak bening dan sukar di bedakan dari larutan sejati. Bandingkanlah larutan K2CrO4 dengan sol As2S3 atau larutan I2 dengan sol Fe(OH)3.

1. Efek Tyndall
Bagaimanakah cara mengenali disistem koloid? Salah satu cara yang sangat sederhana adalah dengan menjatuhkan seberkas cahaya kepada obyek. Larutan sejati meneruskan cahaya (transparan), sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping walaupun partikel koloidnya sendiri tidak tampak. Jika partikel terdispersinya juga kelihatan, maka sistem itu bukan koloid melainkan suspensi.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengati efek Tyndall ini antara lain :
1. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut
2. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasa
3. Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut

2. Gerak Brown
Telah disebutkan bahwa partikel koloid dapat menghamburkan cahaya. Jika diamati dengan mikroskop ultra, dimana arah cahaya tegak lurus dengan sumbu mikroskop, akan terlihat partikel koloid senantiasa bergerak ters-menerus dengan gerak patah-patah (gerak zig zag) .Gerak zig zag partikel koloid ini disebut Gerak Brown, sesuai dengan nama penemunya seorang ahli biologi Robert Brown berkebangsaan Inggris.
Gerak brown menunjukan kebenaran teori kinetik molekul yang mengatakan bahwa molekul-molekul zat cair senantiasa bergerak . Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid. Dalam suspensi tidak terjadi gerak brown karena ukuran partikel cukup besar sehinga tumbukan yang dialaminya setimbang.Partikel zat terlarut juga mengalami gerak brown tetapi tidak dapat diamati. Makin tinggi suhu makin cepat garak brown karena energi kinetik molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
Gerak brown merupan salah satu faktor yang menstabilkan koloid. Oleh karena bergerak terus –menerus maka partikel koloid dapat mengimbangi gaya gravitasi sehingga tidak mengalami sedimentasi.

3. Muatan Koloid
Partikel –partikel koloid bermuatan listrik.

1. Elektroforesis
Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. Hal ini menunjukan bahwa partikel koloid tersebut bermuatan.Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik ini disebut elektroforesis.
Apabila kedalam sistem koloid dimasukkan dua batang elektrode kemudian dihubungkan dengan sumber arus searah, maka partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektrode bergantung pada jenis muatannya. Koloid bermuatan negatif akan bergerak ke anode ( elektrode positif ) sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke atode ( elektrode negatif ). Dengan demikian elektroforesis dapat digunakan untuk menetukan jenis muatan koloid.

2. Adsorpsi
bagaimanakah partikel koloid mendapatkan muatan listrik? Partikel koloid memiliki kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya. Oleh karena itu partikel koloid menjadi bermuatan listrik. Penyerapam pada permukaan ini disebut adsorpsi ( jika penyerapan sampai ke bawah permukaan disebut absorpsi, sebagai contoh penyerapan air oleh kapur tulis ). SolFe ( OH )3 dalam air mengadsorpsi ion positif sehingga bermuatan positif, sedangkan sol As2S3 mengadsorpsi ion negatif sehingga bermuatan negatif.
Muatan koloid juga merupakan faktor yang manstabilkan koloid, disamping gerak Brown. Oleh karena bermuatan sejenis maka partikel-partikel koloid saling tolak-menolak sehingga terhindar dari pengelompokan antar sesama partikel koloid itu ( jika partikel koloid itu saling bertumbukan dan kemudian bersatu, maka lama kelamaan dapat terbentuk partikel yang cukup besar dan akhirnya mengendap.

Baca selengkapnya......

CARA MENANGANI VIRUS LOKAL



Dewasa ini perkembangan virus lokal telah menjadi masalah tersendiri bagi pelaku TI didalam negeri, dan telah banyak memakan korban. Biasanya program virus lokal memiliki ciri-ciri umum yang hampir sama yaitu menyamarkan dirinya dengan icon folder, menduplikasi diri secara massal ke flashdisk, dan mengaktifkan dirinya lebih dari satu process pada komputer yang menjadi korban, serta melakukan blokir terhadap beberapa fungsi system yang memiliki potensi untuk menghapus virus seperti task manager, cmd, registry editor dan beberapa antivirus.

Jika dilihat dari ciri-ciri tersebut, maka dengan mudah kita dapat mengetahui apakah system kita telah terinfeksi atau belum, misalnya tiba-tiba pada flashdisk bermunculan berbagai file exe dengan icon folder.


Berbagai teknik penanganan virus lokal telah direlease oleh situs ataupun majalah komputer (menggunakan tools seperti hijackthis, pexplorer, dll), dan tetap saja sulit diikuti (bahkan oleh pelaku IT yang sudah berpengalaman), karena virus lokal secara aktif akan mematikan fungsi system sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya (pada beberapa virus secara otomatis akan mengenali process program-program utility tersebut dan mematikan process program begitu tools tersebut diaktifkan).

Bagaimana solusi dengan Antivirus komersil ? Rasanya cukup membantu, tetapi untuk virus-virus yang sudah tersedia patternnya, bagaimana dengan virus baru ? Begitu system anda terinfeksi, dan program antivirus yang ada pasti tidak berkutik, karena virus secara aktif akan mematikan process antivirus, sehingga tidak memungkinkan kita untuk mengupdate program antivirus dengan definisi yang terbaru.

Apa yang harus saya lakukan jika system saya telah terinfeksi
Jika anda mengetahui system anda terinfeksi, merupakan awal dari solusi yang akan saya tawarkan, ikuti saja langkah berikut ini :

1. Masukkan flashdisk anda
2. Catat file-file yang bertambah, ataupun amati file-file apa saja yang memiliki icon folder tetapi
memiliki extension exe (ada beberapa virus menggunakan icon MSWord dan ACDSee).
3. Download file IndoprogMagicAv dari forum diskusi indoprog, dan unzip ke folder c:\indoprog
4. Jalankan a.bat dari folder c:\indoprog
5. Klik pada load pattern virus, dan buka file virus yang telah anda dapatkan pada langkah 2
6. Klik pada scan.

Baca selengkapnya......

Cara Scan Virus Melalui USB Flashdisk

Ada tidaknya virus pada PC bisa dideteksi dengan aplikasi virus portabel yang ada di flash disk (UFD). Berguna untuk mengamankan UFD dari virus dan membasmi virus. Komputer bisa terinfeksi virus lewat USB flash disk (UFD). Tapi, dari mana virus di UFD itu berasal. Dari komputer yang sudah terinfeksi, tentunya. Contohnya komputer-komputer di warnet-warnet. Jadi, cegah juga masuknya virus ke dalam UFD. Caranya adalah dengan memindai komputer yang hendak dicoloki UFD. Kita bisa menjalankan antivirus yang portable—antivirus yang disimpan di UFD, tak perlu diinstal di komputer untuk bisa berjalan.

Dengan antivirus itu, komputer akan dipindai. Hmm… memang, tidak butuh waktu yang sedikit, apalgi kalau komputer memiliki file yang sangat banyak. Tetapi, memang seperti itulah kenyataan dalam dunia TI—kenyamanan berbanding terbalik dengan keamanan. Yang kita butuhkan adalah antivirus portable, seperti AntivirX, ClamWin yang bisa diunduh dari www.clamwin.com. Kita juga perlu membuat sebuah file yang jalan otomatis ketika UFD dicolok. File itu akan menjalankan antivirus yang ada di UFD. Ini mirip dengan file jalan otomatis yang sering terdapat pada CD instalasi program.
Buka Notepad dan ketikkan baris-baris perintah berikut ini.

[autorun]
Open=antivirus.exe
Action=Open Anti Virus Portable!
Icon=icon.ico
Label=Your_Name

Kalau sudah,...


simpan dengan nama autorun.inf. Agar tidak jadi file TXT, ubah Save as Type menjadi [All Files].
Berikut ini adalah penjelasan ringkas mengenai perintah-perintah dalam file autorun.inf tadi.
Perintah “Open” adalah perintah untuk membuka antivirus tersebut. Perintah Open diikuti dengan file yang menjalankan antivirus. Jadi, ganti “antivirus.exe” di perintah itu dengan nama file antivirus yang digunakan. Misalnya, nama file antivirusnya “antivirx.exe” maka perintah tersebut menjadi “Open=clamwin.exe”. Nah, kalau file itu berada di dalam folder lain—misalnya folder AntivirX 1.0, perintah itu berubah menjadi “Open=AntivirX 1.0-clamwin.exe”.

Perintah “Action”berguna untuk menampilkan kalimat pada kotak dialog ketika antivirus akan dijalankan. Kalimat yang mengikuti perintah ini boleh diganti dengan kata-kata lain.
Perintah “Icon” berfungsi untuk mengganti ikon standar UFD yang tampil pada Windows Explorer. Enggak ada fungsi khusus yang berkaitan dengan antivirus, ikon itu cuma mempercantik saja. Tentu saja file ikon harus ada juga di UFD. Nama file yang pada contoh “icon.ico” diganti sesuai dengan nama file ikon yang digunakan.

Terakhir, perintah “Label” berfungsi ntuk memberikan nama dari pada UFD. Sama seperti perintah “Icon”, perintah ini juga enggak ada hubungannya dengan usaha pencegahan masuknya virus.
Atribut file autorun.inf itu baiknya dibuat menjadi “Read-Only”–cuma bisa dibaca, tidak bisa diubah-ubah. Kalau tidak bisa diubah, berarti virus tidak akan bisa memodifikasi file tersebut. Caranya begini, klik kanan file itu, lalu klik [Properties]. Pada bagian Attributes, beri tanda centang pada [Read-Only].
Berikut ini adalah penggunaan UFD untuk mendeteksi virus yang ada pada komputer.


1. Masukkan UFD namun jangan membuka flash disk pada komputer. UFD belum dibuka, virus
dalam komputer tidak akan masuk ke dalam flash disk atau sebaliknya.
2. Jalankan fungsi jalan otomatis dengan mengklik tombol [OK] pada kotak dialog yang muncul.
Antivirus portabel yang ada pada UFD akan berjalan.
3. Scan virus pada komputer, khususnya pada C:-Windows-System32.
4. Kalau ada antivirus melaporkan adanya virus, jangan ragu, komputer itu memang bervirus.
5. Selanjutnya silakan bersihkan komputer itu. Kalau tidak, yah cabut saja buru-buru UFD yang
dicolok.

Caption:
1. File autorun.inf yang akan menjalankan antivirus secara otomatis berisi baris-baris perintah
seperti tampak pada gambar.
2. Ketika dijalankan, muncul sebuah pilihan dengan teks seperti yang dimasukkan pada baris
perintah “Action”. Pilih itu dan klik

Baca selengkapnya......

JENIS EKSTENSI file SERTA KEGUNAANNYA

Ekstensi file berfungsi untuk mengetahui atau membedakan jenis suatu file.
Ekstensi file biasanya terdiri dari 3 huruf tetapi juga terdapat ekstensi yang hanya terdiri dari 2 ataupun 4 huruf.
Ekstensi file terletak pada tiga huruf terakhir sesudah titik.
Untuk mengetahui/menampilkan ekstensi dari suatu file caranya adalah sebagai berikut (Untuk Windows XP) :

1. Buka Windows Explorer anda
2. Pilih Tools -> Folder Options
3. Masuk ke Tab View
4. Hilangkan centang yang ada pada “Hide extensions for known file types”
5. Apply -> OK

Berikut adalah beberapa ekstensi suatu file yang sering kita temui beserta penjelasan :


EXE = File aplikasi (executable)
Hanya bisa dibuka di sistem operasi windows

DOC = File Dokumen
Dapat dibuka dengan MS Word

GIF = File Gambar/Animasi
Dapat dibuka dengan semua aplikasi untuk edit gambar seperti PhotoShop, PhotoPaint, Paint, ACDSee, Ulead Gif Animator dan lain2.

JPG/JPEG/BMP = File Gambar
Dapat dibuka dengan semua aplikasi untuk edit gambar seperti PhotoShop, PhotoPaint, Paint, ACDSee dan lain-lain.

ICO
= File untuk Icon Gambar
Dapat dibuka dengan semua aplikasi untuk edit gambar icon.

PSD = File Image, File Photoshop
Dapat dibuka dengan aplikasi Adobe PhotoShop.

MP3
= File Audio
Dapat dibuka dengan aplikasi audio seperti Winamp, Windows Media Player atau yang lainnya.

WAV
= File Audio
Dapat dibuka dengan aplikasi audio seperti Winamp, Windows Media Player atau yang lainnya.

MPG/MPEG = File Video
Dapat dibuka dengan aplikasi video seperti Windows Media Player atau yang lainnya.

AVI
= File Video (Biasanya digunakan untuk format DVD)
Dapat dibuka dengan aplikasi video seperti CyberLink PowerDVD atau yang lainnya.

FLV
= File Flash Video
Dapat dibuka dengan aplikasi video flash seperti Total Video Player, FLV Player atau yang lainnya.

PDF
= File Dokumen dari Adobe
Dapat dibuka dengan aplikasi seperti Adobe Acrobat Reader.

TXT
= File Teks
Dapat dibuka dengan aplikasi seperti Notepad, Wordpad atau yang lainnya.

LOG = File Log
Dapat dibuka dengan aplikasi seperti Notepad, Wordpad atau yang lainnya.

ASM = Source Code Pemrograman Assembly
Dapat dibuka dengan aplikasi seperti Notepad, Wordpad atau yang lainnya

RAR/ZIP
= File Kompresi
Dapat dibuka dengan aplikasi seperti WinZip atau WinRar.

REG
= File Registry
Dapat dibuka dengan aplikasi Regedit atau Notepad juga bisa.

HTM/HTML/SHTML = File Internet Document
Dapat dibuka dengan Netscape Navigator, MS Internet Explorer, Mozilla Firefox atau yang lainnya.

TTF
= File Font
Dapat dibuka dengan aplikasi Font Viewer.

CDR
= File Corel Draw
Dapat dibuka dengan Corel Draw.

BAT
= File Batch
Sebuah file text yang berisi beberapa perintah yang secara segaja untuk di eksekusi oleh command prompt.
Dapat dibuka dengan aplikasi Notepad.

Baca selengkapnya......

Senin, 25 Mei 2009

Macam-Macam Virus



Dalam pemakaian komputer, seringkali kita tidak menyadari bahwa ada program yang dapat mengganggu kerja dari sistem komputer. Itu yang dinamakan virus komputer.
Biasanya kita hanya bilang, “Wah komputerku jadi lemot, kenapa ya…”
Lha ini Jeleknya, biasanya teman kita akan mengatakan, “Instal ulang aja, pasti beres…”
Hheeahhh…Beres dari Hongkong bagian mana tuh???!
Nah agar tidak sering menginstal ulang kita dapat melakukan pencegahan. tentu saja sebelumnya kita harus tahu jenis virus yang menyerang komputer kita.

Jenis-jenis Virus komputer :


1. Virus Compiler,
virus yang sudah di compile sehingga dapat dieksekusi langsung. Ini adalah virus yang pertama kali muncul di dunia komputer, dan mengalami perkembangan pesat sekarang. Virs pertama ini sangatlah sulit dibasmi karena dibuat dengan bahasa rendah, assembler. Memang bahasa ini cocok untuk membuat virus namun sangatlah susah menggunakannya. Keunggulan dari virus ini adalah mampu melakukan hampir seluruh manipulasi yang mana hal ini tidak selalu dapat dilakukan oleh virus jenis lain karena lebih terbatas.

2. Virus File,
adalah virus yang memanfaatkan file yang dapat diijalankan/dieksekusi secara langsung. Biasanya file *.EXE atau *.COM. Tapi bisa juga menginfeksi file *.SYS, *.DRV, *.BIN, *.OVL dan *.OVY. Jenis Virus ini dapat berpindah dari satu media ke semua jenis media penyimpanan dan menyebar dalam sebuah jaringan.

3. Virus Sistem,
atau lebih dikenal sebagai virus Boot. Kenapa begitu karena virus ini memanfaatkan file-file yang dipakai untuk membuat suatu sistem komputer. Sering terdapat di disket/tempat penyimpanan tanpa sepengetahuan kita. Saat akan menggunakan komputer(restart), maka virus ini akan menginfeksi Master Boot Sector dan System Boot Sector jika disket yang terinfeksi ada di drive disket/tempat penyimpanan.

4. Virus Boot Sector,
virus yang memanfaatkan hubungan antar komputer dan tempat penyimpanan untuk penyebaran virus.Apabila pada boot sector terdapat suatu program yang mampu menyebarkan diri dan mampu tinggal di memory selama komputer bekerja, maka program tersebut dapat disebut virus. Virus boot sector terbagi dua yaitu virus yang menyerang disket dan virus yang menyerang disket dan tabel partisi.

5. Virus Dropper,
suatu program yang dimodifikasi untuk menginstal sebuah virus komputer yang menjadi target serangan. setelah terinstal, maka virus akan menyebar tetapi Dropper tidak ikut menyebar. Dropper bisa berupa nama file seperti Readme.exe atau melalui Command.com yang menjadi aktif ketika program berjalan. Satu program Dropper bisa terdapat beberapa jenis Virus.

6. Virus Script/Batch,
awalnya virus ini terkenal dengan nama virus batch seperti yang dulu terdapat di file batch yang ada di DOS.Virus script biasanya sering didapat dari Internet karena kelebihannya yang fleksibel dan bisa berjalan pada saat kita bermain internet, virus jenis ini biasanya menumpang pada file HTML (Hype Text Markup Language) dibuat dengan menggunakan fasilitas script seperti Javascript, VBscript,4 maupun gabungan antara script yang mengaktifkan program Active-X dari Microsoft Internet Explorer.

7. Virus Macro,
virus yang dibuat dengan memanfaatkan fasilitas pemrograman modular pada suatu program aplikasi seperti Ms Word, Ms Excel, Corel WordPerfect dan sebagainya. Walaupun virus ini terdapat didalam aplikasi tertentu tetapi bahaya yang ditimbulkan tidak kalah berbahanya dari virus-virus yang lain.

8. Virus Polymorphic, dapat dikatakan virus cerdas karena virus dapat mengubah strukturnya setelah melaksanakan tugas sehingga sulit dideteksi oleh Antivirus.

9. Virus Stealth,
virus ini menggunakan cara cerdik, yakni dengan memodifikasi struktur file untuk meyembunyikan kode program tambahan di dalamnya. Kode ini memungkinkan virus ini dapat menyembunyika diri. Semua jenis virus lain juga memanfaatkan kode ini. Ukuran-ukuran file tidak berubah setelah virus menginfeksi file.

10. Virus Companion,
virus jenis ini mencari file *.EXE untuk membuat sebuah file *.COM dan menyalin untuk meletakkan virus. Alasannya, file *.COM berjalan sebelum file *.EXE.

11. Worm,

ini adalah sebuah program yang bersifat parasit karena dapat menduplikasi diri. Akan tetapi, worm tidak menyerupai virus karena tidak menginfeksi program komputer lainnya. Oleh karena itu, Worm tidak digolongkan ke dalam virus. Mainframe adalah jenis komputer yang sering diserang Worm. Penyebarannya pada komputer lainnya melalui jaringan. Dalam perkembangannya Worm mengalami “mutasi genetik” sehingga selain membuat suatu file baru, ia pun akan berusaha menempelkan dirinya sendiri ke suatu file, ini biasa disebut virus Hybrid.

12. Virus Hybrid,
virus ini merupakan virus yang mempunyai dua kemampuan biasanya dapat masuk ke boot sector dan juga dapat masuk ke file. Salah satu contoh virus ini adalah virus Mystic yang dibuat di Indonesia.

13. Trojan horse,
disebut juga kuda troya. Trojan Horse tidak menyebar seperti yang lain. Karena itu, Trojan Horse tidak tergolong virus walaupun karakteristiknya sama. Trojan menginfeksi komputer melalui file yang kelihatannya tidak berbahaya dan biasanya justru tampaknya melakukan sesuatu yang berguna. Namun akhirnya virus menjadi berbahaya, misalnya melakukan format hardisk.

Nah masih banyak lagi jenis virus lainnya… Namun biasanya ketiga belas virus di ataslah yang paling populer. Hehe..

Baca selengkapnya......